Wednesday, October 3, 2012
Guru Tangguh Berhati Cahaya
Saya pun 
tersulut malu, karena di tahun ke-16 saya menjadi guru, saya belum mampu
 menjadi guru tangguh berhati cahaya. Guru yang senantiasa menyinari 
peserta didiknya 
dengan penuh kasih sayang, dan membimbing mereka untuk menggapai cita-cita. Cita-cita yang tentu telah diimpikannya agar dapat terwujud menjadi nyata. Cita-cita yang akan membawanya ke pintu gerbang kesuksesan. Baik kesuksesan di dunia maupun kesuksesan di akhirat kelak.
dengan penuh kasih sayang, dan membimbing mereka untuk menggapai cita-cita. Cita-cita yang tentu telah diimpikannya agar dapat terwujud menjadi nyata. Cita-cita yang akan membawanya ke pintu gerbang kesuksesan. Baik kesuksesan di dunia maupun kesuksesan di akhirat kelak.
Guru tangguh berhati cahaya nampak indah 
di pandang mata, dan begitu mudah untuk diucapkan dengan kata-kata. 
Namun betapa sulitnya untuk bisa menjadi guru tangguh berhati cahaya. 
Sebab sebelum mampu menerangi orang lain, dia harus mampu menerangi 
dirinya sendiri dulu. Menjadikan dirinya sebagai seorang figur yang 
layak dicontoh oleh semua orang. Mampu memberikan keteladanan kepada 
sesamanya. Baik dikalangan peserta didiknya maupun teman sejawat serta 
orang tua peserta didik.
Guru tangguh berhati cahaya bagaikan mata
 air di pegunungan yang terus menerus mengeluarkan airnya. Dari tempat 
yang tinggi menuju ke tempat yang rendah. Mengalir deras memberikan 
kehidupan kepada manusia dan berbagai makhluk di dunia. Semakin diambil 
airnya, maka semakin jernih airnya. Mereka yang meminumnya serasa 
disembuhkan dari segala macam penyakit. Termasuk juga penyakit hati yang
 menggeroti manusia yang sombong.
Guru tangguh berhati cahaya juga seperti 
matahari yang menyinari dunia. Dia menerangi jagat alam ini setiap hari.
 Konsisten dan komitmen di jalurnya. Terbit di timur dan terbenam di 
barat. Sinarnya yang terang benderang mampu menghidupi bumi dari 
kegelapan. Menghangati segenap makhluk yang ada di bumi.
Guru tangguh berhati cahaya akan mampu 
menghilangkan rasa haus dan dahaga para peserta didiknya. Dia menerangi 
peserta didiknya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan
 kepada keimanan dan ketakwaan. Iptek dan imtak akan seiring sejalan 
dalam pembelajarannya di sekolah.
Guru tangguh berhati cahaya adalah 
dambaan dari semua orang yang menjadi guru. Dia akan menjadi cita-cita 
bagi para guru tangguh untuk mewujudkannya. Tak gentar walau banyak 
tantangan dan rintangan yang menghadang. Baginya, hidup adalah sebagai 
pengembara, dan dia harus menjadi khalifah atau pemimpin untuk orang 
lain.
Guru tangguh berhati cahaya harus ada 
dalam sekolah-sekolah kita. Mereka muncul dari kesadaran diri untuk 
memperbaiki mutu pendidikan yang ada di negeri ini. Falsafah hidup 
mereka adalah hiduplah dengan memberi sebanyak-banyaknya. Bukan menerima
 sebanyak-banyaknya. Tangan di atas akan lebih mulia daripada tangan di 
bawah. Pantang menyerah dan tidak bermental pengeluh.
Guru tangguh berhati cahaya adalah 
seorang pendidik yang memiliki semangat dan motivasi luar biasa saat 
mendidik, mampu berkomunikasi, dan menguasai cara mengajar yang 
menyenangkan serta dapat mengenali, dan mengembangkan karakter siswa. 
Dari kemampuannya itu, menjadikannya sebagai seorang pendidik yang 
disenangi, disukai, dan dicintai oleh seluruh peserta didiknya.
Guru tangguh berhati Cahaya akan mampu 
memahami dan membangun karakter siswa dengan baik. Membangkitkan 
semangat dan motivasi yang mencerahkan untuk berprestasi para peserta 
didiknya. Semua itu dilakukannya dengan penuh kesadaran untuk membuat 
para peserta didiknya menjadi manusia yang berbeda dari sebelumnya. 
Itulah sebabnya landasan iman, ilmu, dan amal harus menjadi three in 
one dalam membangun karakter peserta didik melalui pendidikan 
berkarakter. Pendidikan yang tidak hanya melahirkan peserta didik yang 
cerdas otak saja, tetapi juga cerdas watak.
Guru tangguh berhati cahaya adalah guru 
yang pasti berkualitas. Guru yang mampu melahirkan para peserta didik 
yang berkualitas pula. Dia mampu menjadi pelayan yang baik bagi para 
peserta didiknya. Mampu mengajak peserta didik untuk saling bekerjasama,
 dan menjadikan para peserta didiknya untuk menjadi pemimpin di masa 
depan.
Guru tangguh berhati cahaya adalah 
dambaan kita semua. Semoga saya bisa menjadi guru yang tangguh berhati 
cahaya. Mohon doa dari pembaca kompasiana.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
 
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →
Related Posts:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
 

 
 












 
 
 
 
0 komentar: