Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa

Thursday, February 20, 2014

Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa

Buku Pendidikan : Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa

Sinopsis :

-Hidup ini adalah sebuah permainan yang mengikuti Alur Cerita dari Sutradara Semesta. Semua tercipta dalam bingkai Tarbiyah Rabbaniyyah (Pendidikan Ketuhanan), dan yang terjadi adalah perwujudan Cinta dari Zat Welas Asih, Yang Rahman dan Rahim.
-Belajar untuk mencari ilmu atau nilai, rasa pesimis datau bahkan terlalu optimis mendapatkan jodoh, nge-fans kepada PNS sebagai satu-satunya pekerjaan faforit, yang semuanya menjadi agenda â€œpermainan hidupâ€ para mahasiswa, coba dikupas dan diarahkan pada
-Tasawuf menjadi sebuah ajaran yang memberikan banyak mutiara keimanan untuk menggerakkan jiwa-jiwa para calon penerus bangsa. Perpaduan Iman Islam dan Ihsan untuk melahirkan Insan Kamil menjadi Ruh pada semua Bab.

Spesifikasi

Penulis : Najib Sulhan

ISBN : 978-602-2060-57-4
Jumlah halaman : 136

Pendidikan Berbasis Karakter menjadi tanggung jawab bersama untuk mengatasi persoalan bangsa. Sekolah, orang tua, dan masyarakat bersinergi mengembangkan program yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Program ini menjadi keniscayaan dan perlu segera dilakukan
-Karsa (insaniyyah), olahpikir (ilmiyyah), dan olahraga (alamiyyah). Keempat konfigurasi penanaman pendidikan karakter tersebut harus dilaksanakan dengan serius oleh seluruh pemangku kepentingan. Di sekolah dilaksanakan melalui rancangan kegiatan pembelajaran

-sikap yang toleran dan menghargai pluralitas.
-ikatan sosial (social bonds) melalui kolektisitas dan kerjasama hanya berlaku di dalam kelompoknya sendiri (in group) bahkan group reference (referensi kelompok). Kondisi inilah yang akhirnya melahirkan groupthink (mode berfikir yang cenderung mengacu pada
-Hujarat ayat 13 tampaknya dapat menjadi progressive signal bagi dunia pendidikan di tanah air, dan wajib 'ain diwujudkan. Karena bagaimanapun, pendidikan Islam khususnya dan pendidikan nasioanl umumnya harus bebas dari sentimen ras, kultur dan teologi yang